Berulang kali aku mencoba
Menegakkan kepala dan menyejajarkan dagu
Meyakinkan bahwa dunia akan baik-baik saja,
bagi seseorang yang patah hati
Tapi aku bukanlah Tuhan yang Mahakuat
Kehebatanku menyembunyikan luka
tak kurang dari beberapa hari,
lebih dari itu lukaku menganga parah.
Kau, ya kau!
Kenapa aku harus mengalami?
Luka lama yang kau hasilkan ini,
membuatku lumpuh.
Aku selalu berkabung pada masa lalu
Mengingatmu seperti kesalahan
Tapi sungguh, cinta yang dulu untukmu itu,
tak pernah salah.
Aku bahkan masih menyimpannya,
meski tak tahu untuk apa.
Terkadang suatu hari kau datang, kuharap
Mencoba bicara bahwa luka-luka itu hanya salah paham
Kau tahu, aku pasti langsung melupakannya
Membuka hati lebar-lebar
Lalu, bersiap menuliskan cerita yang baru.
Akan tetapi, tampaknya mimpiku terlalu jauh
Terlampau tinggi, nyaris mati saat jatuh ke bumi
dan dari keadaan yang kubaca,
hari yang kutunggu itu takkan pernah menjadi nyata.
Jakarta, 22 Desember 2014
===================
©Nila Fauziyah
DILARANG KERAS MENGUTIP SEBAGIAN ATAUPUN KESELURUHAN PUISI DI ATAS TANPA SEIZIN PENULIS.
1 komentar:
Posting Komentar